Pengertian
Endorser
Alat pendukung yang digunakan dalam
periklanan untuk tujuan pemasaran suatu produk disebut endorser, adapun Shimp (2002) dalam Husein (2008) menjelaskan bahwa
endorser adalah pendukung iklan atau
juga yang dikenal sebagai bintang iklan yang mendukung produk yang di iklankan.
Endorser adalah icon atau sosok tertentu yang sering juga disebut sebagai direct source (sumber langsung) untuk mengantarkan
sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa dalam kegiatan
promosi yang bertujuan untuk mendukung efektifitas penyampaian pesan produk
(Suryadi, 2006:132; Belch & Belch, 2004:168).
Begitu
pula Sutisna (2003 : 272) menjelaskan bahwa penggunaan opinion leader biasanya cukup efektif dalam pemasaran bagi
konsumen. Manusia cenderung meniru apa yang dilakukan oleh seorang yang
dianggap lebih dari dirinya. Penggunaan
endorser yang tepat sebagai pendukung sebuah iklan mampu mempengaruhi dan
mendapatkan perhatian konsumen atas pesan yang disampaikan dalam iklan.
Berdasarkan
pernyataan di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa endorser adalah pendukung iklan atau yang dikenal sebagai bintang
iklan yang di pakai dalam kegiatan promosi, dengan cara mengantarkan sebuah
pesan dengan memperagakan sebuah produk atau jasa, yang memiliki tujuan untuk
mendukung efektifitas penyampaian pesan produk yang di iklankan. Tahap selanjutnya
akan dijelaskan mengenai jenis-jenis endorser.
Jenis
Endorser
Endorser
dibagi menjadi beberapa jenis, Hudori
(2010) menjelaskan jenis endorser
diantaranya adalah celebrity endorser,
expert endorser, lay endorser, dan dead endorser.
a) Selebritis adalah orang-orang yang
terkenal oleh masyarakat secara luas baik itu bintang film, penyanyi, pelawak,
atlit, model. Begitu pula di jelaskan oleh Shimp dalam Husein (2008) Celebrity endorser adalah orang-orang
terkenal yang dapat mempengaruhi karena prestasinya. Selebritis banyak
digunakan untuk mengembangkan citra positif produk baru atau mengubah citra
produk yang sudah ada, karena untuk melakukan hal ini selebritis mempunyai
kekuatan karena mereka menjadi idola banyak orang (Wiryawan dan Pratiwi, 2009).
b) Expert
endorser adalah
bintang iklan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang tertentu. Diharapkan
expert ini memberikan impresi bahwa message yang disampaikan dapat dipercaya oleh
para calon konsumen (Amalia, 2005).
c) Lay
endorser adalah
bintang iklan non selebritis. Shimp
dalam Husein (2008) menyatakan dalam kata yang berbeda tetapi mengandung arti
sama, Typical person endorser yaitu
memanfaatkan beberapa orang bukan selebritis untuk menyampaikan pesan mengenai
suatu produk. Konsumen
yang berpengalaman menggunakan produk akan dituruti pendapatnya oleh calon
konsumen. (Wiryawan dan Pratiwi, 2009).
d) Dead
endorser adalah
bintang iklan orang/tokoh yang telah meninggal dunia. Henry Saputra, CEO
Publicis Metro (2008) menjelaskan bahwa pertimbangan utama iklan yang
menggunakan dead endorser adalah daya
tarik dan kredibilitas sebuah pesan. Kredibilitas itu bertujuan meyakinkan
khalayak sasaran atas pesan iklan yang disampaikan.
Selain itu, Shimp (2002) dalam Husein (2008)
menjelaskan pula bahwa jenis endorser
memiliki karakteristik dan atribut yang sama hanya dibedakan dalam penggunaan
orang-orangnya sebagai pendukung, apakah orang-orang yang digunakan sebagai endorser tokoh terkenal atau tidak. Pada
penelitian ini penggunaan endorser yaitu
jenis expert endorser.
Expert
Endorser
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan expert
endorser sebagai salah satu variabelnya. Wiryawan dan Pratiwi (2009)
menjelaskan salah satu jenis daya tarik utama endorser yang biasa digunakan pada kegiatan promosi dalam pemasaran
yaitu ahli atau pemimpin pendapat. Ahli atau pemimpin pendapat adalah
orang-orang yang pendapatnya mengenai suatu produk tertentu dituruti oleh
orang-orang yang kurang tahu tentang produk tersebut. Biasanya, mereka
mempunyai peran yang penting dalam komunikasi dari mulut ke mulut tentang suatu
produk. Para ahli atau pemimpin pendapat juga dapat berupa konsumen yang
mengerti betul tentang suatu produk dan oleh karenanya pendapatnya dituruti
oleh orang lain di komunitas atau lingkungan tempat tinggalnya. Pemasar
mengetahui data para ahli atau pemimpin pendapat ini dari daftar nama dan
alamat orang-orang yang pernah menanyakan melalui surat tentang suatu produk di
masa yang lampau. Biasanya, orang-orang tersebut bertipe inovator.
Pendapat
tersebut didukung oleh Friedman and Friedman
dalam Zulfa dan Soliha (2009) serta Craig (t.t) yang menjelaskan
mengenai expert endorsement :
“An
expert is defined as a valid statement. Friedman defined expert endorsers as
individuals or groups who have deep knowledge about the product they advertise.
Expert endorsement are more effective because communication from expert
endorser is more readily acceptable compared to that from non-expert. The
endorser has obtained this knowledge as a result of experience, study, or
training. An example of an individual expert endorser is Amy Greene, beauty
consultant, who endorses Tone soap”.
Seorang
ahli didefinisikan sebagai pengungkap pernyataan yang benar. Friedman
menjelaskan seorang pendukung ahli sebagai individu atau kelompok yang memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang produk yang mereka iklankan. Pendukung ahli
lebih efektif karena komunikasi dari pendukung ahli lebih mudah diterima
dibandingkan dengan yang bukan ahli. Pendukung telah memperoleh pengetahuan ini
dari hasil pengalaman, penelitian, atau pelatihan. Sebuah contoh dari pendukung
ahli adalah Amy Greene, seorang konsultan kecantikan, yang mendukung sabun
Tone.
Begitu
pula Martel-Lawson (2004) menjelaskan mengenai expert endorserment : Experts
an individuals renowned for their knowlegde, experince, or competence on a subject.
to support their status, expert endorser must have credentials. e.g. recognised
achievements, formal qualification
Seorang
Ahli/pakar suatu individu terkenal karena pengetahuan, pengalaman atau
kompetensi mereka atas suatu subjek. Untuk mendukung status mereka, pendukung
ahli harus memiliki kredensial. Misalnya diakui prestasinya, memiliki kualifikasi
formal.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa expert
endorser adalah individu atau kelompok terkenal karena memiliki
pengetahuan, pengalaman atau kompetensi atas suatu subjek, yang pernyataannya
dianggap benar mengenai suatu produk tertentu dan diikuti oleh orang-orang yang
kurang mengetahui tentang produk tersebut. Pada
sub bab selanjutnya akan dijelaskan mengenai atribut endorser pada penelitian ini, berikut adalah penjelasannya.
Atribut Endorser
Penggolongan atribut endorser dibagi menjadi beberapa bagian, Shimp (2007:304) menggolongkan
endorser pada iklan menjadi dua
atribut umum dan lima atribut khusus untuk memfasilitasi efektivitas
komunikasi. Secara spesifik mengatakan bahwa:
“Extensive reaserch has demonstrated that
two general attributes, credibility and actractiveness, contribute to an
endorser’s effectiveness and that each consists of more distinct
subatributes…we use tha acronym TEARS to represent five discrete attributes:
trustworthiness and expertise are two dimensions of credibility, whereas
phsycal attractiveness, respect and similarity (to target audience) are
components of the general concept of attractiveness”.
Lima atribut khusus endorser dijelaskan dengan akronim
TEARS. Dimana TEARS tersebut terdiri dari trustworthiness
and expertise yang merupakan dua dimensi dari credibility dan phsycal
attractiveness, respect, similarity
merupakan komponen dari konsep umum attractiveness.
Konsep TEARS
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
1. Trustworthiness (dapat dipercaya)
Trustworthiness adalah sikap percaya terhadap produk dari pencitraan
suatu pendukung, adapun Shimp (2007:304) menjelaskan bahwa trustworthiness (dapat dipercaya) adalah “trustworthiness
refers to the honesty, integrity and believability of a source. Endorser
trustworthiness simply reflects tha fact that prospective endorser of a brand
vary in the degree to which audience members have faith in what they have to
say”.
Sehingga trustworthiness mengacu pada sejauh mana
sumber dipandang memiliki kejujuran, ketulusan, dan dapat dipercaya. Sumber
dapat dipercaya (trustworthiness) secara sederhana berarti endorser sebuah merek secara bertingkat membuat audience memiliki
kepercayaan pada apa yang mereka katakan. Jika sumber atau endorser tersebut adalah para ahli maka trustworthiness lebih mengarah pada kemampuan para ahli untuk
memberi kepercayaan atau percaya diri pada konsumen suatu produk.
Beberapa
indikator pada trustworthiness
seperti kejujuran, ketulusan, dan dapat dipercaya memiliki arti seperti dibawah
ini :
a. Kejujuran
adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan
dan kebenaran (Wijaya:2011)
b. Ketulusan
adalah sebuah kesediaan seseorang untuk malakukan tugas dengan penuh tanggung jawab,
amanah, mau berkorban, sepenuh waktu dan sepenuh jiwa (Ryuzaki:2011).
c. Dapat
di percaya yaitu benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang
atau sesuatu, bahwa akan dapat memenuhi harapannya (kamus bahasa Indonesia
online,2011). Atribut
selanjutnya setelah Trustworthiness adalah
expertise, berikut adalah penjelasannya.
2. Expertise (keahlian)
Expertise merupakan competitive
advantage yang dimiliki pendukung untuk meyakinkan audience dalam hal keterampilannya, lebih jauh lagi Shimp (2007:205) menjelaskan
bahwa Expertise (keahlian) adalah expertise refers to the knowledge,
experience, or skill possessed by an endorser as they relate to the endorser
brand. Keahlian (expertise)
mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan merek
yang didukung. Seorang endorser yang
diterima sebagai seorang yang ahli pada merek yang didukungnya akan lebih persuasive dalam menarik audience dari pada seorang endorser yang tidak diterima sebagai
seorang yang ahli. Beberapa indikator pada expertise
seperti pengetahuan, pengalaman, dan keahlian memiliki arti seperti dibawah ini
:
a. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia
melalui pengamatan akal
b. Pengalaman yaitu sesuatu yg pernah
dialami dijalani, dirasai, ditanggung, dsb
c. Keahlian yaitu kemahiran dalam suatu
ilmu /kepandaian, pekerjaan
3. Attractiveness (daya tarik)
Atribut selanjutnya setelah expertise adalah attractiveness,
Shimp (2007:304) menjelaskan bahwa attractiveness
(daya tarik) adalah Phsycal
attractiveness refers to the trait of being regarded as pleasant to look at in
terms of perticular group’s concept of attractiveness. Attractiveness (daya
tarik fisik) mengacu pada diri yang dianggap sebagai yang menarik untuk dilihat
dalam kaitannya dengan konsep kelompok tertentu dengan daya tarik fisik.
Shimp
(2007:305) menyatakan jika pemilih menemukan sesuatu pada diri endorser yang dia sukai maka bujukan
bekerja lewat identifikasi. Artinya, lewat identifikasi, pemilih akan
mengadopsi perilaku, sikap atau preferensi. Ketika mereka menemukan hal menarik
dalam diri endoser.
Endorser dengan tampilan fisik yang baik
dan/atau karakter non-fisik yang menarik dapat menunjang iklan dan dapat
menimbulkan minat audience untuk
menyimak iklan (Belch dan Belch, 2004). Setelah
menjelasakan mengenai attractiveness,
penjelasan selanjutnya adalah respect dan
berikut penjelasaannya
4. Respect (kualitas dihargai)
Atribut keempat adalah respect, respect
merupakan pemberian penghargaan dari audience
terhadap suatu produk setelah melihat dan mendengar informasi dari endoerser, Shimp (2007:306) menjelaskan
bahwa respect (kualitas dihargai) adalah:
Respect represents the quality of being
admired or even esteemed due to one’s personal qualities and accomplishments.
Respect (kualitas dihargai) berarti kualitas
yang dihargai atau digemari sebagai akibat dari kualitas pencapaian personal. Penghargaan
adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan
baik oleh perorangan ataupun suatu lembaga (Rafdi, 2008). Selebritas dihargai
karena kemampuan akting mereka, keterampilan berolahraga atau kepribadian dan
kualitas argumentasi politiknya. Individu yang dihargai juga secara umum
disukai, dan hal ini dapat digunakan untuk meningkatkan ekuitas merek.
5. Similarity (kesamaan dengan audience
yang dituju)
Atribut terakhir adalah similarity, Shimp (2007:306) menjelaskan bahwa similarity (kesamaan dengan audience
yang dituju) adalah Similarity represents
the degree to which an endorser matches an audience in terms of charecteristics
pertinent to the ondersement relationship-age, gender, ethnictly and so on.
Kesamaan
dengan audience yang dituju (similarity) mengacu pada kesamaan antar endorser dan audience dalam hal umur, gender, etnis, status sosial dan
sebagainya. Hal ini dipertegas oleh Belch dan Belch (2004) yang menyatakan
bahwa similarity, merupakan persepsi
khalayak berkenaan dengan kesamaan yang dimilik endorser, kemiripan ini dapat berupa karakteristik demografis, gaya
hidup, kepribadian, masalah yang dihadapi sebagaimana yang ditampilkan pada
iklan dan sebagainya.