PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
- Pengertian ekonomi makro
Ekonomi makro merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang berkaitan
dengan permasalahan kebijaksanaan tertentu yaitu permasalahan kebijaksanaan
makro, yang meliputi:
1. Masalah jangka pendek atau
masalah stabilisasi, yang mencakup inflasi pengangguran dan ketimpanan dalam
neraca pembayaran
2. Masalah jangka panjang atau
masalah pertungguan, yang mencakup ketiga masalah stabilisasi diatas, hanya
perspektif waktunya lebih panjang (5 tahun keatas)
- Sejarah lahirnya teori ekonomi makro
Sebelum terjdinya kelesuan perkonomian dunia tahun 1929-1933 yang dikenal sebagai Depresi Besar (Great
Depression) ilmu tidak mengenal dikotomi Mikro-Makro. Fokus pembahsan ilmu
ekonomi pada masa sebelum Depresi Besar dalah prilaku individu dalam rngka
mencapai keeimbangan. Deprei Besar
membuyarkan keyakinan terhdap hipotesis Ekonomi Klasik,Sebab Depresi Besar terjadi dalam janngka waktu
yang lama (1929-1933) dan menimbulkan masalah-masalah besar. Misalnya
di Amerika selama periode depresi besar tinggkat pengangguran mencapai angka
lebih dari 25%, dan investasi merosot.
Pada tahun 1936 seorang ekonom inggris
bernama John Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk
memperbaiki keadan melalui bukunya The General Theory of
Employment, Interest and Money yang terbit tahun 1936.Keynes
menyampaikan dua hal pokok yaitu:
1.
kritik
ilmiah terhadap kebenaran hipotesis klasik tentang keampuhan mekanisme pasar
yang dipercayai sejak zaman Adam Smith. Menururt keynes kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang
pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu ditekankan pada sisi penawaran.
2.
ususlan
pemulihan dengan memaskkan peranan pemerintah dalam perekonomian dalam rangka menstimulir sisi
permintaan.
Dari kedua pokok pikiran Keynes membawa beberpa pembaruan rdikal
dalam ilmu ekonomi antara lain:
1.
mulai
diperhatikannya dimensi global atau agregat (makro) dalam analisis ilmu
ekonomi.
2.
dimasukkannya
peranan pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi telah menimbulkan pentingnya
peranan analisis kebijakan (policies analysis).
3.
dengan
dirasa perlunya analisis kebijakan, maka perlu dirasakan perlunya studi-studi
empiris.
Tidak berlebihan jika keynes dihormati sebagai
bapak ilmu ekonomi makro dan juga sebagai ekonom perintis studi induktif.
- Pembahasan ilmu ekonomi makro
1. Masalah Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga yang
bersifat umum dan terus-menerus. Dari sisi teori ekonomi, gejala inflasi
menunjukkan terjadinya kelebihan permintaan di tingkat makro. Dalam arti, dari
gejala inflasi dapat disimpulkan bahwa seluruh atau hamper seluruh industry
dalam perekonomian mengalami kelebihan permintaan. Inflasi menjadi
fokus utama analisis ekonomi makro, sebab gejala inflasi menunjukkan inefisiensi
perekonomian secara keseluruhan dan jika
tidak segera diatasi akan menekan kemampuan perekonomian dalam memproduksi
karena lemahnnya permintaan dan
mempunyai dampak politis yang besar.
2. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi
yang titik keseimbangan antara permintaan agregat dan penawaran agregatnyamakin baik disbanding
periode sebelumnya.
3. Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah angkatan kerja
(orang yang mencari kerja) tetapi tidak menmdapat pekerjaan (seperti yang
diingnkan). Tingkat pengangguran selama periode tertentu biasana dinyatakan
dalam nilai persen dari angkatan kerja. Angka pengangguran 10% per tahun
bermakna bahwa dalam setahun 10% angkatan kerja tidak memperoleh pekerjaan.
Secara teoritis angka pengangguran yang masih dapat ditolerir adalah sekitar
4-5% per tahun. Angka pengangguran yang lebih dari 5% akan memebawa dampak politis yang besar berupa
hilangnya kepercayaan kepada pemerintah dan krisis sosisal. Secara ekonomi,
tingkat pengangguran yang tinggi mempunyai arti bahwa alokasi SDM masih belum
adil dan atau efisien, karena masih begitu banyaknya SDM yang tidak terpakai.
4. Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
Dewasa ini tidaka satu Negara pun yang
dapat berdiri sendiri dalam upaya lebih menyejahterakan rakyatnya, Karena
itulah kerjasama ekonomi internasional, terutama perdagangan antar Negara,
harus dilakukan. Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak
kerjasama internasional terdeteksi melalui analisis neraca pembayaran atau
nilai tukar mata uang. Itulah sebabnya dalam ilmu eonomi modern, Iilmu Ekonomi
Internasional berkembang pesat.
5. Siklus Ekonomi
Dalam kenyataannnya, output agregat
tudak tumbuh mengikuti pola garis lurus, melainkan mengalami naik urun secara
teratur. Gerakan naik turun output agregat ini disebut siklus perekonomian atau
silklus bisnis (business cycle). Tenggang waktu siklus ekonomi sangat
tergantung pada factor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk siklus jangka pendek(3-11 tahun), biasanya lebih
disebabkanolehperubahan musim. Jangka panjang (30-70 tahun) lebih disebabkan oleh perubahan teknologi. Sementara
periode sangat panjang (200 tahun) lebih
disebabkan oleh perubahan tatanan sosisal, politik dan kebudayaan.
Siklus ekonomi mendapat perhatian yang
penting dalam teori ekonomi makro, karena dampak-dampak yang
ditimbulkannya.Misalnya resensi ekonomi yang berkepanjangan akan menjerumuskan
perekjonomian ke keadaan depresi. Sebaliknya ekspansi yang berkepanjangan juga
kan menyulut inflasi, kemandekan ekonomi dan akhirnya juga resensi. Upaya-upaya
yang ditempuh pemerintah dalam mengatasi siklus ekonomi disebut kebijakan
antisiklus (anti cycle policies).
- Aliran-aliran pemikiran dalam teori ekonomi
makro
Teori ekonomi makro lahir dari kritik Keynes terhadap teori ekonomi klasik.
Krititikeneys ini mendapat tanggapan dari kaum klasik sehingga melahirkan aliran
pemikiran moneteris. Begitu seterusnya silang perdebatan antara kaum penerus
ajaran klasik dengan para penerus ajaran keynes, sehingga melahirkan
teori-teori baru yang lebih baik dan realistik.
Meskipun teori ekonomi makro begitu banyak jumlahnya namun semuanya berakar
pada dua aliran pemikiran yaitu, klasik dan keynes
a)
Aliran klasik
Teori ekonomi klasik merupakan akumulasi pengetahuan dari sejak adam smits
sampai A.C pigou (1877-1959)
Ø Pandangan aliran klasik
tentang pasar
Keseimbangan perekonomian berpondasikan pada keseimbangan individu
(konsumen dan produsen). Pasar merupakan alat alokasi sumber daya yang evesien,
selama struktur pasar adalah persaingan sempurna, input dan output yang
diperdagangkan bersifat homogen. Harga yang terbentuk merupakan interaksi
antara kekuatan permintaan dan penawaran.
Ø Pandangan aliran klasik
tentang uang
Peranan uang tidak lebih sebagai alat transaksi, sehingga tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel riil dan hanya berpengaruh kepada variabel moneter.
Dengan kata lain ada dikotomi antara sektor riil dengan sektor moneter yang
disebut dikonomi klasik. Implikasi dari pandangan klasik ini adalah tidak
diperlukannya peranan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.
b)
Aliran keynesian
Ø Pandangan keynesian tentang
pasar
Menurut kaum keynisian, pasar dalam kenyataannya tidak seperti yang
dibayangkan kaum klasik, dimana stuktur pasar cenderung monopolistik, implomasi
tidak sempurna dan asimetris, input dan output yang dipertukarkan juga
heterogen. Kondisi ini menyebabkan harga cenderung kaku dalam arti sulit
berubah dalam seketika. Kekakuan harga menyebabkan pasar tidak mampu melakukan
keseimbangan, akibatnya gangguan perekonomian cenderung untuk memunculkan
resesi
Ø Pandangan keynisian tentang
uang
Menurut keynesian uang bukan hanya sekedar alat transaksi tetapi juga
sebagai penyimpan nilai. Uang tidak bersifat netral dalam arti uang dapat
mempengaruhi variabel-variabel riil. Implikasi pandangan keynes adalah
diperlukannya peranan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian, baik melalui
kebijakan fiskal maupun kebijakn moneter.
- Memahami model ekonomi makro
a. Model klasik versus keynesian
Cara paling sederhana untuk melihat sebuah model apakah merupakan model
keynesian atau model klasik adalah dengan melihat asumsi tentang pasar dan uang.
Bila pasar diasumsikan berstruktur persingan sempurna, campur tangan pemerintah
relatif kecil, sementara uang bersifat netral maka model tersebut adalah model
klasik. Sebaliknya jika pasar diasumsikan berstruktur bukan persaingan
sempurna, uang tidak bersifat netral dan campur tangan pemerintah diperlukan
maka model ekonomi tersebut adalah model keynesian.
b. Model tiga pasar
Model-model ekonomi makro baik klasik maupun keynesian dibangun berdasarkan
asumsi bahwa perekonomian terdiri atas tiga pasar yaitu: pasar tenaga kerja,
pasar barang dan jasa, dan pasar uang (vinansial)
c. Model keseimbangan dan
ketidakseimbangan
Model keseimbangan adalah model yang analisisnya berlandaskan asumsi
perekonomian akan senantiasa mencapai keseimbangan. Model ketidakseimbangan adalah
model yang analisisnya berdasarkan asumsi bahwa perekonomian tidak selalu
berada dalam keseimbangan.
d. Model statis, statis
komparatatif, dan dinamis.
Model statis adalah model ekonomi makro yang mengabaikan dimensi waktu.
Model statis komparatif adalah model ekonomi yang membandingkan kondisi
keseimbangan satu kondisi ke kondisi yang lain. Model dinamis adalah model
ekonomi yang analisisnya mempertimbangkan perubahandari waktu kewaktu.
e. Model ekonomi tertutup dan
terbuka
Model ekonomi tertutup adalah model ekonomi yang mengasumsikan bahwa
perekonomian tidak melakukan transaksi dengan perekonomian lain / dunia. Model
ekonomi terbuka adalah model ekonomi yang mengasumsikan bahwa perekonomian
melakukan transaksi dengan perekonomian lain/dunia.
Tujuan dan kebijakan makroekonomi
Tujuan-tujuan kebijakan makro ekonomi dibedakan menjdi empat aspek, yaitu:
1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
2. Mencapai tingkat penggunaan
tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflsi
3. Menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang teguh
4. Menghindari masalah inflasi
Bentuk-bentuk kebijakan makro ekonomi
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan
dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah, dengan maksud untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian. Menurut keynes, kebijakan
fiskal sangat penting untuk mengatasi pengangguran yang relatif tinggi
Kebijakan moneter
Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan
oleh bank central untuk mempengaruhi (merubah) penawaran uang dalam
perekonomian atau merubah tinggkat bunga dengan maksut untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat.
Kebijakan segi penawaran
Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi
kegiatan-kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan
harga yang lebih murah atau mutu yang lebih baik.Salah satu kebijakan segi
penawaran adalah kebijakan pendepatan (incomes policy), yakni langkah
pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja.
Kebijakan segi penawaran lebih menekankan pada peningkatan kegairahan
tenaga kerja untuk bekerja dan meningkatkan usaha para pengusah untuk
mempertinggi efisiensi kegiatan memproduksinya.