Selasa, 23 Oktober 2012

EKONOMI MIKRO

PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
  1. Pengertian ekonomi makro
Ekonomi makro merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang berkaitan dengan permasalahan kebijaksanaan tertentu yaitu permasalahan kebijaksanaan makro, yang meliputi:
1.      Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi, yang mencakup inflasi pengangguran dan ketimpanan dalam neraca pembayaran
2.      Masalah jangka panjang atau masalah pertungguan, yang mencakup ketiga masalah stabilisasi diatas, hanya perspektif waktunya lebih panjang (5 tahun keatas)
  1. Sejarah lahirnya teori ekonomi makro
Sebelum terjdinya kelesuan perkonomian dunia tahun 1929-1933 yang dikenal sebagai Depresi Besar (Great Depression) ilmu tidak mengenal dikotomi Mikro-Makro. Fokus pembahsan ilmu ekonomi pada masa sebelum Depresi Besar dalah prilaku individu dalam rngka mencapai keeimbangan. Deprei Besar  membuyarkan keyakinan terhdap hipotesis Ekonomi Klasik,Sebab Depresi Besar terjadi dalam janngka waktu yang lama (1929-1933) dan menimbulkan masalah-masalah besar. Misalnya di Amerika selama periode depresi besar tinggkat pengangguran mencapai angka lebih dari 25%, dan investasi merosot.
Pada tahun 1936 seorang ekonom inggris bernama John Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk memperbaiki keadan melalui bukunya The General Theory of  Employment, Interest and Money yang terbit tahun 1936.Keynes menyampaikan dua hal pokok yaitu:
1.      kritik ilmiah terhadap kebenaran hipotesis klasik tentang keampuhan mekanisme pasar yang dipercayai sejak zaman Adam Smith. Menururt keynes kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu ditekankan pada sisi penawaran.
2.      ususlan pemulihan dengan memaskkan peranan pemerintah dalam perekonomian dalam rangka menstimulir sisi permintaan.
Dari kedua pokok pikiran Keynes membawa beberpa pembaruan rdikal dalam ilmu ekonomi antara lain:
1.      mulai diperhatikannya dimensi global atau agregat (makro) dalam analisis ilmu ekonomi.
2.      dimasukkannya peranan pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi telah menimbulkan pentingnya peranan analisis kebijakan (policies analysis).
3.      dengan dirasa perlunya analisis kebijakan, maka perlu dirasakan perlunya studi-studi empiris.
Tidak berlebihan jika keynes dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi makro dan juga sebagai ekonom perintis studi induktif.
  1. Pembahasan ilmu ekonomi makro
1.      Masalah Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus-menerus. Dari sisi teori ekonomi, gejala inflasi menunjukkan terjadinya kelebihan permintaan di tingkat makro. Dalam arti, dari gejala inflasi dapat disimpulkan bahwa seluruh atau hamper seluruh industry dalam perekonomian mengalami kelebihan permintaan. Inflasi  menjadi fokus utama analisis ekonomi makro, sebab gejala inflasi menunjukkan inefisiensi perekonomian secara keseluruhan  dan jika tidak segera diatasi akan menekan kemampuan perekonomian dalam memproduksi karena lemahnnya  permintaan dan mempunyai dampak politis yang besar.
2.      Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan antara permintaan agregat  dan penawaran agregatnyamakin baik disbanding periode sebelumnya.  
3.      Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah angkatan kerja (orang yang mencari kerja) tetapi tidak menmdapat pekerjaan (seperti yang diingnkan). Tingkat pengangguran selama periode tertentu biasana dinyatakan dalam nilai persen dari angkatan kerja. Angka pengangguran 10% per tahun bermakna bahwa dalam setahun 10% angkatan kerja tidak memperoleh pekerjaan. Secara teoritis angka pengangguran yang masih dapat ditolerir adalah sekitar 4-5% per tahun. Angka pengangguran yang lebih dari 5% akan memebawa dampak politis yang besar berupa hilangnya kepercayaan kepada pemerintah dan krisis sosisal. Secara ekonomi, tingkat pengangguran yang tinggi mempunyai arti bahwa alokasi SDM masih belum adil dan atau efisien, karena masih begitu banyaknya SDM yang tidak terpakai.
4.      Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
Dewasa ini tidaka satu Negara pun yang dapat berdiri sendiri dalam upaya lebih menyejahterakan rakyatnya, Karena itulah kerjasama ekonomi internasional, terutama perdagangan antar Negara, harus dilakukan. Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak kerjasama internasional terdeteksi melalui analisis neraca pembayaran atau nilai tukar mata uang. Itulah sebabnya dalam ilmu eonomi modern, Iilmu Ekonomi Internasional berkembang pesat.
5.      Siklus Ekonomi
Dalam kenyataannnya, output agregat tudak tumbuh mengikuti pola garis lurus, melainkan mengalami naik urun secara teratur. Gerakan naik turun output agregat ini disebut siklus perekonomian atau silklus bisnis (business cycle). Tenggang waktu siklus ekonomi sangat tergantung pada factor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk siklus jangka pendek(3-11 tahun), biasanya lebih disebabkanolehperubahan musim. Jangka panjang (30-70 tahun)  lebih disebabkan oleh perubahan teknologi. Sementara periode sangat panjang  (200 tahun) lebih disebabkan oleh perubahan tatanan sosisal, politik dan kebudayaan.
Siklus ekonomi mendapat perhatian yang penting dalam teori ekonomi makro, karena dampak-dampak yang ditimbulkannya.Misalnya resensi ekonomi yang berkepanjangan akan menjerumuskan perekjonomian ke keadaan depresi. Sebaliknya ekspansi yang berkepanjangan juga kan menyulut inflasi, kemandekan ekonomi dan akhirnya juga resensi. Upaya-upaya yang ditempuh pemerintah dalam mengatasi siklus ekonomi disebut kebijakan antisiklus (anti cycle policies).
  1. Aliran-aliran pemikiran dalam teori ekonomi makro
Teori ekonomi makro lahir dari kritik Keynes terhadap teori ekonomi klasik. Krititikeneys ini mendapat tanggapan dari kaum klasik sehingga melahirkan aliran pemikiran moneteris. Begitu seterusnya silang perdebatan antara kaum penerus ajaran klasik dengan para penerus ajaran keynes, sehingga melahirkan teori-teori baru yang lebih baik dan realistik.
Meskipun teori ekonomi makro begitu banyak jumlahnya namun semuanya berakar pada dua aliran pemikiran yaitu, klasik dan keynes
a)      Aliran klasik
Teori ekonomi klasik merupakan akumulasi pengetahuan dari sejak adam smits sampai A.C pigou (1877-1959)
Ø  Pandangan aliran klasik tentang pasar
Keseimbangan perekonomian berpondasikan pada keseimbangan individu (konsumen dan produsen). Pasar merupakan alat alokasi sumber daya yang evesien, selama struktur pasar adalah persaingan sempurna, input dan output yang diperdagangkan bersifat homogen. Harga yang terbentuk merupakan interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran.
Ø  Pandangan aliran klasik tentang uang
Peranan uang tidak lebih sebagai alat transaksi, sehingga tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel riil dan hanya berpengaruh kepada variabel moneter. Dengan kata lain ada dikotomi antara sektor riil dengan sektor moneter yang disebut dikonomi klasik. Implikasi dari pandangan klasik ini adalah tidak diperlukannya peranan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.
b)      Aliran keynesian
Ø  Pandangan keynesian tentang pasar
Menurut kaum keynisian, pasar dalam kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan kaum klasik, dimana stuktur pasar cenderung monopolistik, implomasi tidak sempurna dan asimetris, input dan output yang dipertukarkan juga heterogen. Kondisi ini menyebabkan harga cenderung kaku dalam arti sulit berubah dalam seketika. Kekakuan harga menyebabkan pasar tidak mampu melakukan keseimbangan, akibatnya gangguan perekonomian cenderung untuk memunculkan resesi
Ø  Pandangan keynisian tentang uang
Menurut keynesian uang bukan hanya sekedar alat transaksi tetapi juga sebagai penyimpan nilai. Uang tidak bersifat netral dalam arti uang dapat mempengaruhi variabel-variabel riil. Implikasi pandangan keynes adalah diperlukannya peranan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian, baik melalui kebijakan fiskal maupun kebijakn moneter.
  1. Memahami model ekonomi makro
a.       Model klasik versus keynesian
Cara paling sederhana untuk melihat sebuah model apakah merupakan model keynesian atau model klasik adalah dengan melihat asumsi tentang pasar dan uang. Bila pasar diasumsikan berstruktur persingan sempurna, campur tangan pemerintah relatif kecil, sementara uang bersifat netral maka model tersebut adalah model klasik. Sebaliknya jika pasar diasumsikan berstruktur bukan persaingan sempurna, uang tidak bersifat netral dan campur tangan pemerintah diperlukan maka model ekonomi tersebut adalah model keynesian.
b.      Model tiga pasar
Model-model ekonomi makro baik klasik maupun keynesian dibangun berdasarkan asumsi bahwa perekonomian terdiri atas tiga pasar yaitu: pasar tenaga kerja, pasar barang dan jasa, dan pasar uang (vinansial)
c.       Model keseimbangan dan ketidakseimbangan
Model keseimbangan adalah model yang analisisnya berlandaskan asumsi perekonomian akan senantiasa mencapai keseimbangan. Model ketidakseimbangan adalah model yang analisisnya berdasarkan asumsi bahwa perekonomian tidak selalu berada dalam keseimbangan.
d.      Model statis, statis komparatatif, dan dinamis.
Model statis adalah model ekonomi makro yang mengabaikan dimensi waktu. Model statis komparatif adalah model ekonomi yang membandingkan kondisi keseimbangan satu kondisi ke kondisi yang lain. Model dinamis adalah model ekonomi yang analisisnya mempertimbangkan perubahandari waktu kewaktu.
e.       Model ekonomi tertutup dan terbuka
Model ekonomi tertutup adalah model ekonomi yang mengasumsikan bahwa perekonomian tidak melakukan transaksi dengan perekonomian lain / dunia. Model ekonomi terbuka adalah model ekonomi yang mengasumsikan bahwa perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain/dunia.
Tujuan dan kebijakan makroekonomi
Tujuan-tujuan kebijakan makro ekonomi dibedakan menjdi empat aspek, yaitu:
1.      Menstabilkan kegiatan ekonomi
2.      Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflsi
3.      Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
4.      Menghindari masalah inflasi
Bentuk-bentuk kebijakan makro ekonomi
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian. Menurut keynes, kebijakan fiskal sangat penting untuk mengatasi pengangguran yang relatif tinggi
Kebijakan moneter
Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh bank central untuk mempengaruhi (merubah) penawaran uang dalam perekonomian atau merubah tinggkat bunga dengan maksut untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
Kebijakan segi penawaran
Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan-kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga yang lebih murah atau mutu yang lebih baik.Salah satu kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendepatan (incomes policy), yakni langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja.
Kebijakan segi penawaran lebih menekankan pada peningkatan kegairahan tenaga kerja untuk bekerja dan meningkatkan usaha para pengusah untuk mempertinggi efisiensi kegiatan memproduksinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentarlah yang bermanfaat